Header Ads

Waspadai Gejala Penyakit Berulang Berakibat Cacat Permanen | Multiple Sclerosis


Pernahkah terbayang oleh Anda bahwa gejala penyakit berulang yang jarang Anda pedulikan dapat menyebabkan
dampak yang sangat besar di kemudian hari? Penyakit memiliki gejala yang mungkin dianggap berulang sehingga tidak diarasakan karena Anda pikir sekadar gangguan kecil. Tetapi dibalik itu dapat muncul ancaman besar yang menanti terhadap kesehatan tubuh jika Anda tidak mulai memperhatikan dan memulai pengobatan, parahnya dapat menyebabkan kelumpuhan.Kok bisa ya?
Penyakit apa sih yang dimaksud? Multiple Sclerosis (MS), adalah suatu kelainan dimana saraf - saraf seperti pada mata, otak dan tulang belakang kehilangan selubung sarafnya (myelin) atau bisa juga didefinisikan sebagai
penyakit sistem saraf pusat yang dapat mempengaruhi kinerja otak dan saraf tulang belakang dalam menjalankan fungsi tubuh seperti mengendalikan fungsi kemampuan melihat, berjalan, berbicara dan sebagainya. Apabila kinerja otak dalam memberi perintah anggota gerak tubuh bergerak mengalami gangguan maka serangkaian masalah bisa
terjadi, seperti keluhan pada penglihatan atau lemas pada bagian tubuh tertentu. Masih belum cukup ngeri?

PERHATIKAN GEJALANYA
Gejala yang ditimbulkan bisa bervariasi pada setiap orang dan tergantung di daerah mana yang diserang. Beberapa diantaranya:
  • hilang penglihatan atau penglihatan ganda
  • kaki terasa lenias sehingga sulit berjalan
  • perasaan kebal atau sering kesemutan
    pada wajah, lengan dan kaki
  • kehilangan keseimbangan gerakan tubuh
  • tangan gemetar
  • munculnya rasa lelah atau lemas yang
    tidak wajar
  • kehilangan kontrol buang air kecil dan besar
  • gagap saat berbicara
  • kelumpuhan lengan dan kaki atau
    anggota badan lain baik sebagian maupun
    keseluruhan.
Tanda-tanda ini biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa hari pada awal perjalanan penyakit, namun di kemudian
hari dapat berulang atau menimbulkan gejala lain dengan keparahan yang sama atau lebih berat.
Tanda-tanda tersebut bisajadi menupakan gejala awal Anda terserang penyakit MS. Maka mulailah melakukan diagnosa dan pengobatan sejak dini untuk mengurangi resiko memperparah penyakit yang dapat mengakibatkan carat permanen ini. Ingat, semakin dini ditanggulangi akan semakin baik bukan?


PENGOBATAN YANG DIPILIH
Orang dengan usia sekitar 20 - 40 tahun lebih banyak yang menderita penyakit ini. Meskipun begitu jangan dulu putus asa. Memang dahulu belum ada pengobatan untuk penyakit ini, tapi
sekarang seiring perkembangan zaman, teknologi dalam pengobatan sudah semakin maju. Zat aktif interferon beta-1b adalah solusinya. Zat mi merupakan bentuk modifikasi dan protein alami tubuh manusia yang mengatur sistem imun yang disebut interferon yang diproduksi oleh sel-sel untuk merespon peradangan yang terjadi akibat berbagai hal. Sel-sel ini diberi nama sesuai dengan kemampuan mereka untuk mengganggu replikasi (berbiak) virus, mengurangi respon peradangan, dan dengan demikian mencegah kerusakan pada saraf.
Terdapat data penelitian baru yang membuktikan bahwa pengobatan segera dengan interferon beta-1b pada pasien yang mengalami serangan pertama yang mengarah pada MS dapat menurunkan risiko kerusakan saraf hingga 400 % selama lebih dan tiga tahun. Dengan pengobatan menggunakan interferon beta-1b selama tiga tahun berturut - turut akan dapat menunda kecacatan permanen secara signifikan. Jika pengobatan ditunda, ancaman kecacatan akan lebih cepat tenjadi dan jika sudah terlambat, sulit sekali bahkan hampir mustahil untuk kembali normal. Saat tenjadi serangan klinis pertama segeralah didiagnosa lebih lanjut dengan menggunakan tekonologi resonansi magnetik untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan segera berobat karena akan mengurangi kemungkinan memperbunuk penyakit ini dari pada jika Anda menundanya. Pengobatan ini dapat mengurangi jumlah serangan atau kekambuhan, memperpanjang jarak waktu antara serangan, mengurangi tingkat keparahan serangan dan dapat menunda perkembangan penyakitnya. interferon beta-1b diberikan dengan metode injeksi  /penyuntikan di bawah kulit. Karena tidak bersifat asam maka nyeri saat penyuntikan dapat diminimalisir. Terdapat sediaan lnterfenon beta-1b sebagai terapi MS yang tidak perlu dimasukkan ke lemari pendingin dan dapat disimipan pada suhu kamar maksimum 25°C. Cara penyimpanan jadi lebih sederhana sehingga juga memudahkan jika dibawa-bawa.  
Efek samping yang dapat ditimbulkan sejauh ini seperti penurunan atau kehilangan sel darah putih tipe limfosit dalam darah, timbul reaksi pada daerah tempat penyuntikan, lesu, gejala mirip flu, pusing dan nyeri. Berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan informasi lebih jelas mengenai penyakit ini dan pengobatannya. Dengan dan melakukan diagnosa sejak dini, penyakit mi dapat diantisipasi dengan pengobatan yang tepat dan bila digunakan secana teratur maka kerusakan jangka panjang serta kecacatan dapat ditunda dan dihindari.

Tidak ada komentar