Perawatan Murai Batu Bahan
Berikut
adalah beberapa pola rawatan yang lazim
dilakukan agar Murai Batu bahan cepat berkicau, adapun cara tersebut adalah
sebagai berikut
1.
Memanfaatkan Extra Fooding (EF).
Pemberian
kroto, jangkrik,cacing dan belalang hijau sebagai EF buat Murai Batu, diyakini
bisa merangsang MB agar cepat mau berkicau.
Setiap MB pasti memiliki selera yang berbeda-beda
terhadap EF. Ada MB yang suka dengan kroto, ada juga yang
tidak. Ada beberapa
MB yang membutuhkan jangkrik dalam jumlah banyak, ada juga yang sedikit, hal
ini tergantung karakter dari masing – masing burung tersebut.
Dengan
pemahaman dasar ini, tinggal kita mencari settingan yang cocok buat MB
bahannya, di mana kita dapat melakukan trial dan error sehingga akan diketahui
mana EF yang paling digemari dan paling cocok buat MBnya, serta berapa takaran
EF yang pas untuk MB.
Kelemahan
dari metode ini, MB akan terbiasa dengan EF, sehingga MB baru dapat optimal
jika sudah mendapatkan pasokan EF, dan intinya kinerja MB sangat bergantung
pada EF. Kemudian tentunya kita harus sabar dalam mencari settingan yang pas
untuk MB bahan tersebut.
2. Pemanfaatan
Burung Masteran.
Burung
masteran yang kecil dan gacor seperti Kenari, Ciblek dan Love Bird adalah
burung-burung masteran yang sangat berguna buat merangsang MB untuk cepat
berkicau.
Selain
bisa digunakan sebagai masteran, burung-burung kecil dan gacor ini bisa juga
membuat MB cepat marah pada saat mereka berkicau.
Secara
tidak langsung, hal ini akan merangsang MB untuk berkicau dengan maksud
meladeni kicauan dari burung-burung masteran tersebut. Metode ini
cenderung cocok diterapkan buat MB-MB bahan yang mentalnya sedikit kurang
stabil, sebab dengan burung-burung kecil yang dijadikan sparing partner,
diharapkan si MB bisa terlihat dominan dilokasinya.
Kelemahan
metode ini, MB akan mudah down jika mendengar suara-suara burung lain yang
sedikit asing baginya, apalagi jika volume suaranya lebih besar dari
burung-burung masteran kecil ini.
3.
Memanfaatkan Pola Rawatan Alami.
Di alam,
MB adalah jenis burung yang rajin berkicau dan gemar menirukan suara-suara
burung lain yang sesuai dengan karakter kicauannya.
Ketersediaan
makanan, adanya betina pendamping dan kecukupan terkena sinar matahari dan
mandi serta keleluasaan untuk terbang, menjadikan MB rajin berkicau di habitatnya.
Dengan
pola rawatan yang mirip seperti di alam, termasuk dengan cara menggantang MB
dengan view pemandangan berupa pohon-pohon dikelilingnya, maka MB akan cepat
beradaptasi dan cepat juga untuk berkicau.
Apalagi
jika pola rawatan ini diikuti dengan memanfaatkan pola rawatan point 1 dan 2 di
atas, maka pola ini akan menjadi lebih optimal.
Kelemahan
metode ini, membutuhkan lebih banyak waktu dan biaya buat merawatnya. Tapi
hasilnya akan cenderung berbading lurus dengan pengorbanan.
Tentunya
semua tips diatas akan keberhasilannya akan tergantung juga dengan mental dan
karakter dari masing – masing MB bahannya, jika mental bagus tentunya tidak
memerlukan extra kesabaran untuk membuat MB bahan menjadi berkicau, begitu juga
sebaliknya.
Post a Comment